bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol, bunyi, yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. bahasa merupakan suatu sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vocal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer, yang dapat diperkuat dengan gerak-gerik badaniah yang nyata. dalam berkomunikasi sehari-sehari, salah satu alat yang paling sering digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan mauoun tulisan. Pada dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk mengeksprsikan diri, sebagai alat berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu,dan sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial.
Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar
Bahasa bukan sekedar alat komunikasi, bahasa itu bersistem. Oleh karna itu, berbahasa bukan sekedar berkomunikasi, berbahsa perlu menaati kaidah atau aturan bahasa yang berlaku.
Bahasa yang baik
Pengunaan bahasa dengan baik menekankan aspek komunikatif bahasa. hal itu berarti bahwa kita harus memperhatikan sasaran bahsa kita. Kita harus memperhatikan kepada siapa kita akan menyampaikan bahasa kita. Oleh sebab itu, khakayak sasaran kita tidak boleh kita abikan. cara kita berbahasa kepada anak kecil dengan kita berbahasa kepada orang dewasa tentu berbeda. Penggunaan bahasa untuk lingkungan yang berpendidikan tinggi dan berpendidikan rendah tentu tidak bisa disamakan.
Contohnya : kita tidak dapat menyampaikan pengertian Jembatan, misalnya dengan bahasa yang sama kepada seorang anak SD dan kepada orang dewasa. Selain umur yang berbeda,
daya serap seorang anak dengan orang dewasa tentu jauh berbeda.
Bahasa yang benar
Bahasa yang benar berkaitan dengan aspek kaidah, yakni peraturan bahasa. Berkaitan dengan peraturan bahasa, ada 4 hal yang harus diperhatikan, yaitu masalah tata bahasa, pilihan kata, tanda baca dan ejaan. Kriteria yang digunakan untuk melihat penggunaan bahsa yang benar adalah kaidah bahasa. Kaidah ini meliputi aspek : tata bunyi (onologi), tata bahasa (kata dan kalimat), kosa kata (termasuk istilah), ejaan dan makna. Kriteria pengggunaan bahasa yang baik adalah ketepatan memilih ragam bahasa yang sesuai dengan kebutuhan komunikasi. Berbahasa dengan baik dan benar tidak hanya menekankan kebenaran dalam hal tata bahasa, melainkan juga memperhatikan aspek komunikatif. Bahasa yang komunikatif tidak selalu harus merupakan bahasa standar. Sebaliknya penggunaan bahasa standar tidak selalu berarti bahwa bahasa itu baik dan benar.
Contohnya : yang benar : zakat , izin, ubah, mencari , bukan : jakat , ijin, obah, nyari.
Sebagai alat komunikasi
Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan
saluran perumusan maksud kita, melahirkan perasaan kita dan
memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan sesama warga. Ia
mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan
mengarahkan masa depan kita (Gorys Keraf, 1997 : 4). Komunikasi
merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri. Komunikasi tidak
akan sempurna bila ekspresi diri kita tidak diterima atau dipahami oleh
orang lain.
Pada saat kita menggunakan bahasa sebagai alat
komunikasi, kita sudah memiliki tujuan tertentu. Kita ingin dipahami
oleh orang lain. Kita ingin menyampaikan gagasan dan pemikiran yang
dapat diterima oleh orang lain. Kita ingin membuat orang lain yakin
terhadap pandangan kita. Kita ingin mempengaruhi orang lain. Lebih jauh
lagi, kita ingin orang lain membeli atau menanggapi hasil pemikiran
kita. Jadi, dalam hal ini pembaca atau pendengar atau khalayak sasaran
menjadi perhatian utama kita. Kita menggunakan bahasa dengan
memperhatikan kepentingan dan kebutuhan khalayak sasaran kita.
Pada
saat kita menggunakan bahasa untuk berkomunikasi, antara lain kita juga
mempertimbangkan apakah bahasa yang kita gunakan laku untuk dijual.
Oleh karena itu, seringkali kita mendengar istilah “bahasa yang
komunikatif”. Misalnya, kata makro hanya dipahami oleh orang-orang dan
tingkat pendidikan tertentu, namun kata besar atau luas lebih mudah
dimengerti oleh masyarakat umum..Dengan kata lain, kata besar atau
luas,dianggap lebih komunikatif karena bersifat lebih umum. Sebaliknya,
kata makro akan memberikan nuansa lain pada bahasa kita, misalnya,
nuansa keilmuan, nuansa intelektualitas, atau nuansa tradisional.
Contohnya : Kata griya, misalnya lebih sulit dipahami dibandingkan kata rumah atau wisma. Dengan kata lain, kata besar, luas, rumah, wisma, dianggap lebih komunikatif karena bersifat lebih umum.
Contohnya : Kata griya, misalnya lebih sulit dipahami dibandingkan kata rumah atau wisma. Dengan kata lain, kata besar, luas, rumah, wisma, dianggap lebih komunikatif karena bersifat lebih umum.