Minggu, 31 Oktober 2010

baak online universitas gunadarma

BAAK Universitas Gunadarma adalah biro yang menangani segala sesuatu yang berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di Universitas Gunadarma dan administrasi akademik bagi seluruh mahasiswa Universitas Gunadarma. Bagian yang terdapat di BAAK antara lain :

1. BAAK Fakultas (Ilmu Komputer, Ekonomi, Teknik Sipil & Perencanaan, Teknologi Industri, Psikologi, dan Sastra);
2. Bagian Ujian Semester dan Bank Soal;
3. Bagian Koordinasi Perkuliahan
* Sub Bagian Jadwal Kuliah;
* Sub Bagian Koordinasi Mata Kuliah dan Penasihat Akademik;
* Sub Bagian Penghubung dan Pendamping Dosen.
4. Bagian Monitoring Kuliah.
* Sub Bagian Monitoring Kehadiran Dosen;
* Sub Bagian Monitoring Kehadiran Mahasiswa.



BAAK adalah singkatan dari Sistem Informasi Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan. Yang menangani segala sesuatu yang berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar dan administrasi akademik bagi seluruh mahasiswa Universitas Gunadarma.

Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan adalah unsur pelaksana dan penanggung jawab administrasi akademik dan kemahasiswaan yang mempunyai tugas dan tanggung jawab mengembangkan sistem program dan sumber daya biro, mengkoordinasikan, mengintegrasikan dan mengendalikan kualitas pelaksanaan sistem dan program pelayanan, serta mempertanggung jawabkan kinerja administrasi akademik.
1. BAAK Fakultas (Ilmu Komputer, Ekonomi, Teknik Sipil & Perencanaan, Teknologi Industri, Psikologi, dan Sastra);
2. Bagian Ujian Semester dan Bank Soal;
3. Bagian Koordinasi Perkuliahan
* Sub Bagian Jadwal Kuliah;
* Sub Bagian Koordinasi Mata Kuliah dan Penasihat Akademik;
* Sub Bagian Penghubung dan Pendamping Dosen.
4. Bagian Monitoring Kuliah.
* Sub Bagian Monitoring Kehadiran Dosen;
* Sub Bagian Monitoring Kehadiran Mahasiswa.

SITUS SAP
Situs SAP atau Satuan Acara Perkuliahan ialah yang berisi pembagian materi suatu mata kuliah tiap kali kuliah (setiap pertemuan). SAP berisi rincian materi kuliah setiap pertemuan kuliah dan berikut tujuan belajarnya serta buku-buku acuan untuk belajar.
Yang dimaksud tujuan belajar ialah apa yang minimal dikuasai mahasiswa setelah mendapat materi perkuliahan.
Setiap mata kuliah memiliki Satuan Acara Pengajaran (SAP) yang merupakan penjabaran secara rinci rencana perkuliahan. SAP tersebut harus memuat unsur-unsur sebagai berikut :
• Kode, nomor, dan nama mata kuliah.
• Kedudukan mata kuliah (Mata Kuliah Umum (MKU), Mata Kuliah Dasar Keahlian (MKDK) dan Mata Kuliah Keahlian (MKK))
• Semester dan tahun mata kuliah tersebut diajarkan.
• Bobot kredit.
• Tujuan mata kuliah.
• Mata Kuliah prasyarat (bilamana perlu).
• Nama pengajar.
• Waktu dan tempat kuliah
• Rincian acara perkuliahan dan bahan bacaan wajib dan anjuran.
• Cara mengevaluasi proses belajar-mengajar.

BUKU PEDOMAN
Buku Pedoman berisi tentang pedoman-pedoman seperti :
-Pedoman penyusunan silabus
-Pedoman penyusunan SAP
-Pedoman proses belajar mengajar
-Pedoman PA&walikelas
-dsb

Kelebihan Baak Gunadarma :

* Sebagai sarana yang memudahkan mahasiswa gunadarma dalam mencari informasi
* Merupakan layanan online yang bsa kita akses dimana saja saat kita memerlukannya
* Tanpa perlu ke universitas gunadarma,kita sudah mengetahui informasi yang terupdate saat ini

Kekurangan Baak Gunadarma:

* Karena hanya satu web baak,dan tidak dibuat baak yang lain,apabila banyak pengunjung yang mengakses situs ini terutama mahasiswa gunadarma dapat menyebabkan serverdown bisa dibilang running out capacity
* Web ini bisa dibilang tidak terbuka untuk umum

* Mahasiswa luar gunadarma yang ingin mengetahui cara dan kinerja gunadarma,tidak akan tahu tentang npm,lokasi kelas karena tidak ada penjelasan mengenai hal tersebut



source : baak.gunadarma.ac.id

Sabtu, 30 Oktober 2010

pemuda dan sosialisasi

Peranan Pemuda Dalam Pembangunan Masyarakat ,Bangsa dan Negara
Dalam hubungannya dengan sosialisasi geenerasi muda khususnya mahasiswa telah melaksanakan proses sosialisasi dengan baik dan dapat dijadikan contoh untuk generasi muda, mahasiswa pada khususnya pada saat ini.
Proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945 ternyata perlu ditebus dengan pengorbanan yang tinggi. Oleh karena segera setelah proklamasi pemuda Indonesia membentuk organisasi yang bersifat politik maupun militer, diantaranya KAMI(Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) yang didirikan oleh mahasiswa dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
KAMI menjadi pelopor pemdobrak kearah kehidupan baru yang kemudian dikenal dengan nama orde baru. Barang siapa menguasai generasi muda, berarti menguasai masa depan suatu bangsa, demikian bunyi suatu pepatah. Berarti masa depan suatu bangsa itu terletak ditangan generasi muda.
mahasiswa pada garis besarnya mempunyai peranan sebagai :
a. agent of change
b. agent of development
c. agent of modernizatiom
mahasiswa bertugas untuk mengadakan perubahan-perubahan dalam masyarakat kearah perubahan yang lebih baik.mahasiswa bertugas untuk melancarkan pembangunan di segala bidang, baik yang bersifat fisik maupun non fisik. mahasiswa bertugas dan bertindak sebagai pelopor dalam pembahruan.

Banjir Dan Solusinya

 
Masyarakat Jakarta harus mencintai kotanya sendiri, sehingga mau menyelesaikan beragam permasalahan Jakarta yang memang kompleks. Hal tersebut termasuk permasalahan banjir dan kemacetan yang belakangan marak terjadi, dan diprediksi intensitasnya akan semakin meningkat.
dalam urusan banjir, masyarakat bisa menunjukan rasa cintanya terhadap ibukota dengtan tidak membuang sampah sembarangan, serta mengaplikasikan 3 R (Reuse, Reduse, Recycle) serta tidak menambah beban lingkungan. Untuk mendukung hal itu, pihaknya juga mengaku telah memberikan insentif berupa pembinaan-pembinaan di daerah.
Persoalan banjir sesungguhnya persoalan yang kita hadapi setiap tahun. Selalu berulang dan berulang. Cuma kadarnya yang naik turun. Banjir besar atau banjir kecil.Namanya saja alam, setiap tahun menurunkan hujan. Bahkan kita hanya mengenal dua musim, yakni musim kering atau kemarau dan musim hujan. Masyarakat kita sudah bertumbuh apa adanya tanpa ada perencanaan serta tuntunan untuk dapat hidup teratur serta jauh dari musibah banjir. Lagi pula sejarah bertumbuhnya kota-kota di negeri ini lahir dari tepian sungai atau pantai. Wajarlah bila pertumbuhan penduduk menyebabkan pembangunan di tepian itu tak terkendali.

Tuntutan perumahan dan permukiman juga tidak mempertimbangkan faktor semacam itu. Lihat di pembangunan perumahan, masih tetap bersifat 'lapar tanah'. Artinya pembangunan perumahan yang mengandalkan luas lahan, belum menuju ke atas alias pembangunan apartemen. Bahkan sebaliknya, apartemen dibangun untuk kebutuhan 'orang-orang kaya'. Padahal di banyak negara, perumahan rakyat justru dicukupi dalam bentuk rumah susun alias apartemen. Kalaupun ada kondominium alias apartemen untuk orang-orang kaya, jumlahnya lebih sedikit.

Akibatnya di mana ruang kosong, akan diisi dengan perumahan. Termasuk areal yang sesungguhnya untuk jalur hijau atau rawa-rawa dan daerah aliran sungai. Tak mengherankan bila daerah Bandung Selatan tergenang terus. Di berbagai negara daerah semacam itu tidak boleh dibangun dan bahkan dibiarkan apa adanya.
dapat ditelusuri bahwa sesungguhnya banjir ini disebabkan ulah kita juga. Jika permukiman liar di bantaran sungai atau ulah lain yang mendukung terjadinya banjir seperti membuang sampah sembarangan dipicu masyarakat, tiadanya pengaturan atau pemberian izin perumahan atau areal usaha didaerah yang tidak semestinya tentulah ulah pemerintah. Demikian halnya hasil audit tersebut, peraturan perundang-undangan yang menjaga lingkungan hidup pada umumnya tidak berjalan sebagaimana yang diatur itu. Pegunungan dengan kemiringan tanah 40 derajat yang semestinya diisi tumbuhan besar dengan akar kuat justru dibabat untuk diisi dengan tanaman kopi yang rentan terhadap longsor. Demikian juga bantaran sungai di lereng pegunungan itu telah diubah peruntukannya. Penggantian tanaman dan perubahan bantaran sungai itu dilakukan perusahaan daerah perkebunan kopi, yang justru dibentuk pemerintah daerah. Perusahaan daerah itu memang mampu memberi penerimaan Rp2 miliar setahun atau Rp10 miliar selama lima tahun bagi pendapatan asli daerah. Akan tetapi, begitu terjadi longsor dan banjir bandang datang, kerugian materi yang diakibatkannya saja tidak kurang dari Rp100 miliar. Belum lagi korban jiwa. Jika angka-angka yang digambarkan itu menunjukkan eksternalitas mereka, dari sudut audit kinerja yang dilakukan terhadap pemerintah dalam hal lingkungan hidup menunjukkan pemerintahan, baik di tingkat pusat, provinsi, maupun kabupaten, tidak melaksanakan fungsi yang sesungguhnya.

Artinya, dalam banyak hal pemerintahan pada dasarnya juga tidak berjalan dalam upaya pencegahan banjir. Pemerintah dan berbagai organisasi justru baru menunjukkan perannya ketika banjir sedang berlangsung. Bahkan sering kali dapat ditegaskan bahwa pemerintah dan masyarakat bersama-sama beraktivitas yang mempermudah atau memberi peluang bagi terjadinya musibah dalam bentuk longsor dan banjir.

Terkadang ada juga kemajuan pemerintah dalam berpikir dan bertindak. Di Jakarta, misalnya, kita dapat melihat langkah-langkah yang ditempuh pemerintah daerah dalam menegakkan penggunaan jalur hijau. Beberapa pompa bensin yang dulu sering saya kecam di beberapa jalur hijau kini telah dibongkar. Begitu juga beberapa bangunan liar, walau masih sering digunakan secara kucing-kucingan oleh pengguna lahan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun telah bersikukuh untuk menyelesaikan proyek Kanal Banjir Timur tahun ini juga. Meskipun keampuhan proyek itu, khususnya dalam menanggulangi banjir di Ibu Kota, belum dapat dibuktikan, setidaknya proyek itu memberi harapan.
Banjir adalah peristiwa ter daratan oleh air. Peristiwa banjir timbul jika air menggenangi daratan yang biasanya kering. Banjir pada umumnya disebabkan oleh air sungai yang meluap ke lingkungan sekitarnya sebagai akibat curah hujan yang tinggi. Kekuatan banjir mampu merusak rumah dan menyapu fondasinya. Air banjir juga membawa lumpur berbau yang dapat menutup segalanya setelah air surut. Banjir adalah hal yang rutin. Setiap tahun pasti datang. Banjir, sebenarnya merupakan fenomena kejadian alam "biasa" yang sering terjadi dan dihadapi hampir di seluruh negara-negara di dunia, termasuk Indonesia. Banjir sudah temasuk dalam urutan bencana besar, karena meminta korban besar.
Ciri-ciri banjir :
Bencana banjir memiliki ciri-ciri dan akibat sebagai berikut.
Banjir biasanya terjadi saat hujan deras yang turun terus menerus sepanjang hari.
Air menggenangi tempat-tempat tertentu dengan ketinggian tertentu.
Banjir dapat mengakibatkan hanyutnya rumah-rumah, tanaman, hewan, dan manusia.
Banjir mengikis permukaan tanah sehingga terjadi endapan tanah di tempat-tempat yang rendah.
Banjir dapat mendangkalkan sungai, kolam, atau danau.
Sesudah banjir, lingkungan menjadi kotor oleh endapan tanah dan sampah.
Banjir dapat menyebabkan korban jiwa, luka berat, luka ringan, atau hilangnya orang.
Banjir dapat menyebabkan kerugian yg besar baik secara moril maupun materiil.
Jenis-jenis banjir :
Berdasarkan sumber air yang menjadi penampung di bumi, jenis banjir dibedakan menjadi tiga, yaitu banjir sungai, banjir danau, dan banjir laut pasang.
Banjir Sungai
Terjadi karena air sungai meluap.
Banjir Danau
Terjadi karena air danau meluap atau bendungannya jebol.
Banjir Laut pasang
Terjadi antara lain akibat adanya badai dan gempa bumi.
Penyebab banjir :
Secara umum, penyebab terjadinya banjir adalah sebagai berikut.
Penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi,
Pendangkalan sungai,
Pembuangan sampah yang sembarangan, baik ke aliran sungai mapupun gotong royong,
Pembuatan saluran air yang tidak memenuhi syarat,
Pembuatan tanggul yang kurang baik,
Air laut, sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi daratan.
Dampak banjir :
Banjir dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup berupa:
1.Rusaknya areal pemukiman penduduk,
2.Sulitnya mendapatkan air bersih, dan
3.Rusaknya sarana dan prasarana penduduk.
4.Rusaknya areal pertanian
5.Timbulnya penyakit-penyakit
6.Menghambat transportasi darat


sumber :
http://wikipedia.com

Jumat, 29 Oktober 2010

individu , masyarakat dan keluarga

Manusia adalah sebagai makhluk individu dalam arti tidak dapat di pisahkan antara jiwa dan raganya, oleh karena itu dalam proses perkembangannya perlu keterpaduan antara perkembangan jasmani maupun rohaninya.
Sebagai makhluk sosial seorang individu tidak dapat berdiri sendiri, saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya, dan saling mengadakan hubungan sosial di tengah–tengah masyarakat.
Keluarga dengan berbagai fungsi yang dijalankan adalah sebagai wahana dimana seorang individu mengalami proses sosialisasi yang pertama kali, sangat penting artinya dalam mengarahkan terbentuknya individu menjadi seorang yang berpribadi.
Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat, keluarga mempunyai korelasi fungsional dengan masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam proses pengembangan individu menjadi seorang yang berpribadi hendaknya diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga seorang individu menjadi seorang yang dewasa dalam arti mampu mengendalikan diri dan melakukan hubungan – hubungan sosial di dalam masyarakat yang cukup majemuk.
Masyarakat adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi yang memiliki prasarana untuk kegiatan tersebut dan adanya saling keterikatan untuk mencapai tujuan bersama. Masyarakat adalah tempat kita bisa melihat dengan jelas proyeksi individu sebagai bagian keluarga, keluarga sebagai tempat terprosesnya, dan masyarakat adalah tempat kita melihat hasil dari proyeksi tersebut.
Individu yang berada dalam masyarakat tertentu berarti ia berada pada suatu konteks budaya tertentu. Pada tahap inilah arti keunikan individu itu menjadi jelas dan bermakna, artinya akan dengan mudah dirumuskan gejala – gejalanya. Karena di sini akan terlibat individu sebagai perwujudan dirinya sendiri dan merupakan makhluk sosial sebagai perwujudan anggota kelompok  atau anggota masyarakat.
Pertumbuhan individu pastinya melalui proses perkembangan dan pertumbuhan lahir maupun batin, pertumbuhan ini tujuannya kearah yang lebih maju, lebih dewasa. akan tetapi pertumbuhan itu tergantung dari beberapa faktor
1.Faktor keturunan dari individu itu sendiri yang dibawanya sejak lahir
2.Faktor lingkungan, dimana tempat seorang individu banyak melakukan interaksi dengan individu lain
3.Faktor pembawan lahir dan juga faktor lingkungan, keduanya merupakan yang paling berperan
Adapun tahap-tahap pertumbuhan individu berdasarkan psikologi
Masa vital yaitu dari usia 0 tahun sampai 2 tahun
Masa estetik dari usia 2 tahun sampai 7 tahun
Masa intelektual dari usia 7 tahun sampai 14 tahun
Masa sosial dari usia 13/14 tahun sampai 20/21 tahun
Faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
Pendirian Nativistik yaitu Pertumbuhan individu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir.
Pendirian Empiristik dan Envinronmentalistik yaitu Pertumbuhan individu semata-mata tergantung kepada lingkungan sedangkan dasar tidak berperanan sama sekali.
Pendirian Konvergensi dan Interaksionisme yaitu Interaksi antara dasar dan linkunagan dapat menentukan pertumbuhan individu.
Tahap pertumbuhan Individu berdasarkan Psikologi
Fase-fasenya, antara ain :
- masa vital
- masa estetik
- masa intelektual
- masa sosial
Keluarga adalah unit satuan terkecil dalam masyarakat yang setiap hari melakukan interaksi. keluarga sering disebut Primary Group, karena dalam dari sinilah seorang individu bisa menghasilkan berbagai macam bentuk kepribadian.
Adapun fungsi-fungsi keluarga yaitu
1.Funsi biologis
2.Fungsi pemeliharaan
3.Fungsi Ekonomi
4.Fungsi Keagamaan
5.Fungsi Sosial
Masyarakat adalah bisa dikatakan gabungan-gabungan dari berbgai macam keluarga dan berbagai macam kelompok. contohnya kita mengenal masyarakat kota, masyarakat desa, dan lain sebagainya.Masyarakat juga suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan, norma-norma, adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya. Tatanan kehidupan, norma-norma yang mereka miliki itulah yang dapat menjadi dasar kehidupan sosial dalam lingkungan mereka, sehingga dapat membentuk suatu kelompok manusia yang memiliki ciri-ciri kehidupan yang khas.
Menilik kenyataan di lapangan,suatu kelompok masyarakat dapat berupa suatu suku bangsa. Bisa juga berlatar belakang suku.Dalam pertumbuhan dan perkembangan suatu masyarakat, dapat digolongkan menjadi masyarakat sederhana dan masyarakat maju (masyarakat modern).
1.Masyarakat sederhana. Dalam lingkungan masyarakat sederhana (primitif) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, nampaknya berpngkal tolak dari kelemahan dan  kemampuan fisik antara seorang wanita dan pria dalam menghadapi tantangan alam yang buaspada saat itu. Kaum pria melakukan pekerjaan yang berat-berat seperti berburu, menangkap ikan di laut, menebang pohon, berladang dan berternak. Sedangkan kaum wanita melakuakan pekerjaann yang ringan-ringan seperti mengurus rumah tangga, menyusui dan mengasuh anak-anak ,merajut, membuat pakaian, dan bercocok tanam.
2.Masyarakat Maju. Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelompok sosial, atau lebih dikenal dengan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai.
Organisasi kemasyarakatan tumbuh dan berkembang dalam lingkungan terbatas sampai pada cakupan nasional, regional maupun internasional.

Dalam perkembangan dan pertumbuhannya masyarakat dapat digolngkan menjadi
1.Masyarakat sederhana, dalam lingkungan masyarakatnya pola pembagian kerja cenderung dibedkan menurut jenis kelamin
2.Masyarakat maju, memilki berbagai aneka ragam kelompok sosial atau lebih dekenal dengan organisasi
Masyarakat non industri, pada tingkat ini bisa dibedakan dua kelompok yaitu kelompok primer dan kelompok sekunder. kelompok primer lebih erat dan lebih akrab dibandingkan kelompok sekunder karena dalam kelompok msekunder pembagian kerjanya berdasarkan kemampuan jadi bisa dibilang ada unsur terpaksa dalam melakukan peranannya
Masyarakat industri, contohnya tukang roti, tukang sepatu, tukang dagang, dan lain-lain
Senjatinya manusia sebagi makhluk individu, manusia dalam keluarga dan manusia dalam masyarkat terjadi keterkaitan dalam hal interaksinya dalam kehidupan bermasyarakat, itulah kenapa manusia tidak dapat hidup menyendiri atau individu.
Aspek individu, keluarga, dan masyarakat adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Keempatnya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Tidak akan pernah ada keluarga, masyarakat maupun kebudayaan apabila tidak ada individu. Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya. Di samping itu, individu juga membutuhkan kebudayaan yakni wahana bagi individu untuk mengembangkan dan mencapai potensinya sebagai manusia. Lingkungan sosial yang pertama kali dijumpai individu dalam hidupnya adalah lingkungan keluarga. Di dalam keluargalah individu mengembangkan kapasitas pribadinya. Di samping itu, melalui keluarga pula individu bersentuhan dengan berbagai gejala sosial dalam rangka mengembangkan kapasitasnya sebagai anggota keluarga. Sementara itu, masyarakat merupakan lingkungan sosial individu yang lebih luas. Di dalam masyarakat, individu mengejewantahkan apa-apa yang sudah dipelajari dari keluarganya. Mengenai hubungan antara individu dan masyarakat ini, terdapat berbagai pendapat tentang mana yang lebih dominan. Pendapat-pendapat tersebut diwakili oleh Spencer, Pareto, Ward, Comte, Durkheim, Summer, dan Weber. Individu belum bisa dikatakan sebagai individu apabila dia belum dibudayakan. Artinya hanya individu yang mampu mengembangkan potensinya sebagai individulah yang bisa disebut individu. Untuk mengembangkan potensi kemanusiaannya ini atau untuk menjadi berbudaya dibutuhkan media keluarga dan masyarakat.

Kesimpulannya :
jadi aspek individu, masyarakat dan keluarga tidak dapat dipisahkan. Ketiganya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Tdak akan pernah ada keluarga dan masyarakat bila tidak ada individu . Sementara untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media dimana individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya. Lingkungan sosial yang pertama kali dijumpai individu dalam hidupnya adalah keluarga . Disanalah individu dapat mengembangkan kapasitas pribadinya .

kemacetan jakarta

Kemacetan di Jakarta semakin parah, ini diakibatkan belum seimbang dan meratanya pertumbuhan ekonomi didaerah -daerah lain. Pemerintah sedang mempersiapkan skema untuk mempercepat pusat-pusat pertumbuhan baru di luar Jawa, Sumatera, dan Bali. Persoalan terbesar kemacetan Jakarta terletak karena kepadatan penduduk dan migrasi penduduk dari daerah lain. Tidak meratanya pertumbuhan ekonomi membuat Jakarta magnet bagi pendatang baru.
solusi satu-satunya untuk mengatasi arus migrasi ke Jakarta adalah menumbuhkan pusat pertumbuhan baru yang bisa menjadi daya tarik pengusaha dan masyarakat untuk kegiatan ekonomi. Kemacetan Jakarta juga ditimbulkan oleh karena semakin meningkatnya kendaraan beroda dua. Beroda empat dan yang lainnya.
Ada beberapa faktor penyebab macet di Jakarta:
1.Waktu lampu hijau yang begitu cepat. Sering baru 4-5 mobil yang berjalan lampu sudah kembali merah. Padahal antrian bisa mencapai 1 km atau sekitar 200 mobil. Untuk hal ini mungkin solusinya adalah memperpanjang waktu lampu hijau di tiap tempat jadi 1,5 atau 2 menit.
2.Banyaknya kendaraan angkutan (terutama mikrolet dan metromini) yang berhenti menunggu penumpang. Nah ini perlu kesiagaan polantas untuk mengatur mereka.
3.Pedagang kaki lima yang meluber ke jalan. Nah ini perlu ditertibkan
4.Pintu masuk jalan Tol. Antrian kendaraan untuk membayar jalan tol sering membuat macet. Contohnya di pintu masuk Tol Tebet Barat 2 yang membuat macet sampai ke jalan layang ke arah Mampang. Sementara pintu tol Semanggi juga menimbulkan kemacetan yang sama parahnya. Harusnya pada jam macet jalan tol digratiskan saja sehingga tidak ada antrian bayaran yang membuat macet. Atau bisa juga pembayaran bukan di pintu masuk. Tapi di pintu keluar tol. Sehingga antrian pembayaran tidak memacetkan pengguna jalan lainnya karena masih berada di jalan tol.
5.Jalur busway yang memakan jalur umum. Busway memang mempercepat bus busway. Namun memacetkan kendaraan lain di jalur non busway karena memakan satu jalurumum. Di jalan yang hanya ada 2 jalur, maka Busway memakan separuh jalur. Tak heran di daerah yang ada jalur Busway seperti Thamrin-Sudirman dan sekarang jalan Otista jadi sangat macet.
6.Pada titik macet seperti perempatan Pancoran dan Kuningan, harus diperlebar 1 jalur sepanjang 500 meter. Kemudian beri jalan layang minimal 2 jalur sehingga untuk yang lurus terhindar dari kemacetan lampu merah. Tahun 2008 kemacetan menyebabkan kerugian sebesar Rp 28 trilyun. Jadi biaya untuk mengurangi kemacetan lebih kecil dibanding dampaknya.
Sudah saatnya pemerintah memeriksa titik-titik kemacetan dan memperlebar jalur di sana. Jika perlu melakukan penggusuran. Selain hal di atas ada baiknya pemerintah menambah armada angkutan besar seperti bis dan kereta api sehingga kepadatan penumpang di bis dan di kereta api bisa dikurangi. Kereta api Jabotabek misalnya, penumpang berjubel bukan hanya sampai ke pintu, tapi ada yang duduk di atap kereta. Kereta baru lewat setiap 15 menit sekali. Jika pemerintah bisa menambah gerbong hingga kereta lewat tiap 5 menit sekali, ini akan mengurangi kepadatan penumpang dan menambah kenyamanan. Jika ini dilakukan, maka kemacetan juga dikurangi.
Pelebaran dan pendalaman kali Ciliwung dan kali-kali lainnya bisa membuat sungai yang ada di Jakarta sebagai jalan baru tanpa harus menggusur perumahan. Sekaligus juga mengurangi banjir karena daya tampung sungai jadi lebih besar. Solusi ini lebih murah daripada solusi monorail yang mencapai lebih dari 7 trilyun rupiah dan hanya mengcover daerah segitiga Sudirman, Gatot Subroto, dan Kuningan.
Satu ide lagi, tidak ada salahnya jika pagi jam 7-9 jalan tol dari Cawang-Semanggi dijadikan satu arah hanya ke arah Semanggi saja. Karena pada pagi hari yang ke arah Semanggi begitu padat dan macet sementara arah sebaliknya sangat lengang. Tidak pakai jalan tol juga lancar. Sebaliknya ketika jam pulang kantor, jam 5-7 sore jalan tol dibuat 1 arah hanya ke arah Cawang. Dengan cara ini minimal kemacetan di jalan Gatot Subroto, Mampang, dan Sudirman bisa dikurangi.
Pemerintah juga harus membangun jalan layang di berbagai perempatan yang ramai dan macet sehingga kemacetan karena lampu merah bisa dikurangi. Sekali lagi cara ini lebih murah ketimbang membangun monorail yang memakan biaya trilyunan rupiah. Alternatif yang lebih ekstrim adalah memindahkan ibukota dari Jakarta. Konon presiden Soeharto ingin memindahkan ibukota ke Jonggol sehingga pengusaha real estate Ciputra terlebih dulu sudah membuat perumahan di dekat Jonggol. Namun karena lengser rencana itu tidak terlaksana. Lebih baik lagi jika ibukota di pindah ke daerah yang kurang penduduknya seperti di Kalimantan sehingga penduduk pulau Jawa yang sangat padat bisa tersedot sebagian ke sana.
Lebih dari 80% uang yang ada beredar di Jakarta. Tak heran jika Jakarta terus bertambah padat bahkan saat ini jumlah penduduknya yang 8,7 juta jiwa (data tahun 2004) mengalahkan jumlah penduduk kota New York (8,1 juta). Ini karena Jakarta memonopoli semua kegiatan baik politik, ekonomi, budaya, dan sebagainya.
Amerika Serikat meski terjadi kemacetan namun berhasil mendistribusikan penduduknya sehingga tidak menumpuk di ibukota. Washington DC yang merupakan ibukota hanya menempati urutan ke 27 kota terpadat dengan jumlah penduduk sekitar 550 ribu jiwa. Sementara New York yang merupakan pusat bisnis di urutan pertama dengan 8,1 juta jiwa dan Los Angeles yang merupakan pusat hiburan di urutan ke 2 dengan jumlah penduduk 3,8 juta jiwa.
Kemacetan Jakarta dinilai semakin parah. Kendaraan bermotor mulai pagi hingga sore hari cenderung tak bergerak. Kendaraan bermotor khususnya roda empat terjebak dalam kemacetan total. Sementara, sepeda motor terkadang masih bisa menyelip atau melewati sisa ruas jalan, atau bahkan tidak bergerak.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI, Udar Pristono, menilai kemacetan terjadi, salah satunya karena rekayasa yang dilakukan pihaknya tidak lagi sesuai dengan kondisi jalan yang ada di Jakarta saat ini. Menurutnya, hal itu terjadi karena terus meningkatnya jumlah kendaraan di Ibu kota yang saat ini mencapai 4.598.303 unit kendaraan roda dua dan 2.430.362 unit roda empat.
Untuk mengantisipasi hal itu, pihaknya mengaku tengah mengkaji ulang seluruh sarana dan fasilitas lalu lintas yang telah ada. ''Bukan hanya lampu lalu lintas, pengkajian ulang rekayasa lalu lintas ini akan dilakukan secara menyeluruh terhadap sarana dan fasilitas, seperti lokasi putaran arah (u turn) bahkan pintu tol . Salah satu upaya yang telah dilakukan yakni penutupan terhadap 36 u-turn. Terutama yang keberadaannya memotong jalur busway. Di antaranya u-turn di bawah jembatan Glodok, Jakarta Barat, Jalan Daan Mogot depan Samsa, dan u-turn Jembatan Baru, dan depan mal Pejaten Village, Jakarta Selatan.

Kesimpulan :
menurut saya, kemacetan terutama disebabkan oleh kendaraan roda 4 pribadi. mengapa demikian:
1. kendaraan roda 4 mengambil sebagian besar porsi ruang yang disediakan jalan.
2. pertambahan jumlah kendaraan beroda 4 sangat luarbiasa dalam 5-10 tahun terakhir dan tidak ada upaya mengurangi, membatasi atau meregulasi pemilikan dan penggunaan kendaraan roda 4. akibatnya, jumlah endaraan ini membludak di jalanan besar maupun gang, parkir seenaknya, dan memenuhi jalan untuk pengguna jalan lainya (pengendara sepeda motor dan penumpang angkutan umum)
3. jenis alat transportasi ini sangat tidak efisien. terlalu sering saya jumpai kendaraan roda 4 hanya berpenumpang 1 orang. dimana nurani mereka? ketika setiap orang berjuang mengejar jam kantor dengan berpeluh, panas, dan terkena polusi, para pengendara mobil menghabiskan ruang jalannya di dalam mobil ber-AC sendirian???
seharusnya ada peraturan mengenai kepemilikan kendaraan pribadi.
dan industri otomotif mungkin perlu diawasi, jgn sampai negara kita terus menjadi lahan sebagai pangsa pasar kendaraan bermesin tanpa aturan yg seimbang.
tidak usah dulu melakukan pemindahan ibukota, tapi sama-ratakan peredaran uang/pembangunan sehingga tidak melulu di jakarta.

Rabu, 27 Oktober 2010

Penduduk, masyarakat dan kebudayaan

Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:
Orang yang tinggal di daerah tersebut
Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain.
Masalah-masalah kependudukan dipelajari dalam ilmu Demografi. Berbagai aspek perilaku menusia dipelajari dalam sosiologi, ekonomi, dan geografi. Demografi banyak digunakan dalam pemasaran, yang berhubungan erat dengan unit-unit ekonmi, seperti pengecer hingga pelanggan potensial.
Piramida penduduk
Distribusi usia dan jenis kelamin penduduk dalam negara atau wilayah tertentu dapat digambarkan dengan suatu piramida penduduk. Grafik ini berbentuk segitiga, dimana jumlah penduduk pada sumbu X, sedang kelompok usia (cohort) pada sumbu Y. Penduduk lak-laki ditunjukkan pada bagian kiri sumbu vertikal, sedang penduduk perempuan di bagian kanan.
Piramida penduduk menggambarkan perkembangan penduduk dalam kurun waktu tertentu. Negara atau daerah dengan angka kematian bayi yang rendah dan memiliki usia harapan hidup tinggi, bentuk piramida penduduknya hampir menyerupai kotak, karena mayoritas penduduknya hidup hingga usia tua. Sebaliknya yang memiliki angka kematian bayi tinggi dan usia harapan hidup rendah, piramida penduduknya berbentuk menyerupai genta (lebar di tengah), yang menggambarkan tingginya angka kematian bayi dan tingginya risiko kematian.
Banyaknya kematian yang dikelompokkan menurut jenis kelamin tertentu per seribu penduduk dalam jenis kelamin yang sama
Angka kematian khusus perempuan : jumlah kematian perempuan perseribu perempuan pada pertengahan tahun.
Angka kematian khusus laki-laki : jumlah kematian laki-laki per seribu pria pada pertengahan tahun.
ANGKA KEMATIAN KASAR (CDR)
(CRUDE DEATH RATE) banyaknya kematian per 1000 penduduk dalam satu tahun di wilayah tertentu. Angka kematian kasar merupakan ratio kematian selama satu tahun dengan jumlah penduduk pertengahan tahun, angka ini merupakan bentuk angka kematian yang paling kasar dibandingkan dengan angka kematian untuk seluruh penduduk tanpa membedakan karakteristik penduduk yang bersangkutan, misal: jenis kelamin.
PERKEMBAGAN KEBUDAYAAN
pengertian : adalah hasi budi atau akal manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup.
menurut E.B taylor :  kompilasi atau jalinan keseluruhan kenyataan dan kebiasaan yang dilakukan manusia sebagai anggota masyarakat
dalam pandangan sosiologi , kebudayaan meliputi : kebudayaan material(berwujud barang), kebudayaan nonmaterial(berwujud kebiasaan)

HUBUNGAN MANUSIA DENGAN KEBUDAYAAN
pada akhirnya terdapat konsepsi tentang kebudayaan manusia yang memberi gambaran bahwa hanya manusia saja yang mampu berkebudayaan/menghasilkan kebudayaan dan sebaliknya tak ada ebudayaan tanpa manusia.

HUBUNGAN MASYARAKAT DENGAN KEBUDAYAAN
- Masyarakat tdk dapat dipisahkan dengan manusia karena hanya manusia yang hidup bermasyarakat.
- dimana orang bermasyarakat akan timbul kebudayaan
manusia , masyarakat dan kebudayaan merupakan kesatuan uth karena dari 3 unsur inilah kehiduap sosial berlangsung

HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU, KELUARGA, MASYARAKAT, DAN KEBUDAYAAN
Aspek individu, keluarga, masyarakat dan kebudayaan adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Keempatnya mempunyai keterkaitan yang sangat erat. Tidak akan pernah ada keluarga, masyarakat maupun kebudayaan apabila tidak ada individu. Sementara di pihak lain untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat mengekspresikan aspek sosialnya. Di samping itu, individu juga membutuhkan kebudayaan yakni wahana bagi individu untuk mengembangkan dan mencapai potensinya sebagai manusia.
Lingkungan sosial yang pertama kali dijumpai individu dalam hidupnya adalah lingkungan keluarga. Di dalam keluargalah individu mengembangkan kapasitas pribadinya. Di samping itu, melalui keluarga pula individu bersentuhan dengan berbagai gejala sosial dalam rangka mengembangkan kapasitasnya sebagai anggota keluarga. Sementara itu, masyarakat merupakan lingkungan sosial individu yang lebih luas. Di dalam masyarakat, individu mengejewantahkan apa-apa yang sudah dipelajari dari keluarganya. Mengenai hubungan antara individu dan masyarakat ini, terdapat berbagai pendapat tentang mana yang lebih dominan. Pendapat-pendapat tersebut diwakili oleh Spencer, Pareto, Ward, Comte, Durkheim, Summer, dan Weber. Individu belum bisa dikatakan sebagai individu apabila dia belum dibudayakan. Artinya hanya individu yang mampu mengembangkan potensinya sebagai individulah yang bisa disebut individu. Untuk mengembangkan potensi kemanusiaannya ini atau untuk menjadi berbudaya dibutuhkan media keluarga dan masyarakat.
jadi kesimpulannya penduduk masyarakat dan kebudayaan sangat melekat di kehidupan sehari” sebagaimana kita sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan .. dan kita hidup dari kebudayaan kita masing”
Kesimpulan : manusia adalah makhluk sosial oleh karena manusia membutuhkan orang lain untik hidup bersama . Dengan adanya kumpulan manusia yang mendiami suatu tempat dinamakan penduduk . Penduduk yang tinggal di Indonesia merupakan masyarakan Republik Indonesia . Di indonesia terdapat bermacam macam suku dan kebudayaan . Kebudayaan salah satu ciri atau khasnya daerah masing masing . Setiap daerah mempunyai kebudayaan .