Jumat, 25 Oktober 2013

SCM (Supply Chain Management)



Supply Chain merupakan suatu rangkaian proses-proses dan aliran yang terjadi didalam dan diantara tahapan rantai pasok yang berbeda dan berkombinasi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan atas suatu produk. Konsep supply chain ini mengintegrasikan secara efisien antara pemasok, perusahaan manufaktur, pergudangan, dan toko, sehingga barang yang diproduksi dan didistribusi dengan kualitas yang tepat, lokasi yang tepat, dan waktu yang tepat, untuk meminimumkan biaya-biaya pada kondisi yang memuaskan kebutuhan tingkat pelayanan.
Supply Chain Management (SCM) adalah filosofi management yang secara terus-menerus mencari sumber-sumber fungsi bisnis yang kompeten untuk digabungkan baik dalam perusahaan maupun luar perusahaan seperti mitra bisnis yang berada dalam satu supply chain untuk memasuki sistem supply yang berkompetitif tinggi dan memperhatikan kebutuhan pelanggan, yang berfokus pada pengembangan solusi inovatif dan sinkronisasi aliran produk, jasa, dan informasi untuk menciptakan sumber nilai pelanggan (customer value) secara unik. Dengan memanfaatkan supply chain management, suatu perusahaan akan mendapatkan banyak manfaat.
Terkadang Supply chain management ini disamakan dengan Manajemen logistik, tetapi sebenarnya ada perbedaan yang cukup mendasar antara supply chain management dengan manajemen logistik yaitu terletak pada orientasi atau cara pandang. Manajemen logistik lebih memfokuskan pada pengoptimalan rencana orientasi dan kerangka kerja berupa pembuatan rencana tunggal untuk aliran produk dan informasi di dalam perusahaan sedangkan supply chain management merasa tidak cukup hanya integrasi dibagian dalam saja, tetapi juga bagian luar perusahaan yang meliputi supplier dan pelanggan. Salah satu bagian dalam supply chain management yang penting adalah bagian procurement. Bagian ini yang melakukan pengadaan barang ataupun jasa yang akan digunakan dalam aktivitas perusahaan. Jika suatu perusahaan dapat mengontrol proses pengadaan barang atau jasa, maka dapat dipastikan perusahaan tersebut dapat lebih efisien dalam penggunaan dana
Fungsi SCM
-     SCM secara fisik mengkonversi bahan baku menjadi produk jadi dan menghantarkannya ke pemakai akhir.
-     SCM sebagai mediasi pasar, yakni memastikan bahwa apa yang disuplai oleh rantai supply mencerminkan aspirasi pelanggan atau pemakai akhir tersebut.
Karakteristik
      SCM membedakan karakteristik produk ke dalam 2 jenis yang didasarkan pada
berbagai aspek antara lain :siklus hidupnya, jumlah variasinya, stabilitas permintaannya,
kesalahan ramalan, tingkat markdown, dan sebagainya. Kedua jenis tersebut adalah sebagai berikut :
a.   Produk fungsional, biasanya diperlukan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar,
seperti garam, gula, sabun, minyak goreng, buku tulis, ballpoint, dan sebagainya.
b.   Produk inovatif, yaitu produk yang permintaannya biasanya sangat tidak stabil dan
sulit diramalkan. Produk inovatif ini biasanya muncul sebagai respon atas perubahan
pasar yang cepat atau sebagai akibat dari kemampuan teknologi dan inovasi yang
bagus.

Peralatan fungsional yg dimiliki sistem SCM (Supply Chain Management) :
1. Demand management/forecasting
2. Advanced planning and scheduling
3. Transportation management
4. Distribution and deployment
5. Production planning
6. Available to-promise
7. Supply chain modeler
8. Optimizer

7 Prinsip dalam SCM (Supply Chain Management) :
-     Segmentasi pelanggan berdasarkan kebutuhannya
-     Sesuaikan jaringan logistik untuk melayani kebutuhan pelanggan yang berbeda
-     Dengarkan signal pasar
-     Deferensiasi produk pada titik yang lebih dekat dengan konsumen
-     Kelola sumber-sumber suplai secara strategis
-     Kembangkan strategi teknologi untuk keseluruhan rantai supply chain
-     Adopsi pengukuran kinerja untuk sebuah supply chain secara keseluruhan

Tahapan dalam SCM (Supply Chain Management) :
TAHAP 1 :  BASELINE (DASAR)
Masing-masing fungsi bisnis seperti produksi dan pembelian melakukan aktivitas mereka secara sendiri2 dan terpisah dari fungsi bisnis yang lain.
TAHAP 2 :   INTEGRASI FUNGSIONAL.
Sekurang-kurangnya ada penggabungan antara fungsi-fungsi yang melakukan aktivitas hampir sama.
TAHAP 3:    INTEGRASI SECARA INTERNAL.
Diperlukan pengadaan dan pelaksanaan perencanaan kerangka kerja.
TAHAP 4:    INTEGRASI SECARA EKSTERNAL.
Integrasi supply chain yg sebenarnya,diperluas dengan supplier &pelanggan.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar